Banyak Agen Perjalanan Bangkrut Efek Tiket Pesawat Mahal 2019
Sepanjang tahun 2019 sampai di akhir bulan april terjadi banyak industri agen perjalanan yagn bangkrut karena tiket pesawat di semua maskapai penerbangan masih terpantau mahal.
Mahalnya tiket pesawat terjadi karena beberapa alasan, yang utama adalah karena musim liburan dan mudik sudah mulai dekat.
Faktor lainnya tiket pesawat menjadi mahal adalah karena adanya dampak peraturan kenaikan bagasi berbayar sehingga secara global tarif maskapai mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Untuk mengatasi mahalnya harga tiket pesawat, Menteri Perhubungan sudah menyerahkan pengaturan tiket pesawat kepada Menteri bidang perekonomian agar dapat langsung ditangani.
Walaupun demikian belum terjadi pemerataan di batas bawah dan batas atas harga tiket pesawat, tidak dapat dipungkiri dari yang terlihat bahwa kondisi harga tiket pesawat sampai sekarang belum stabil dan masih sulit untuk kondusif mengingat semakin mendekati fenomena mudik.
Dengan kondisi harga tiket pesawat yang mahal ini Industri Agen Biro perjalanan mengalami hantaman keras dan banyak yang mengalami kebangkrutan.
Bagaimana tidak, karena tiket pesawat mengalami kenaikan yang cukup tinggi, calon penumpang mulai memilih alternatif transportasi lain untuk lebih menghemat keuangan.
Efek bola salju lain yang ditimbulkan terjadi dibeberapa daerah obyek wisata seperti Bali dan Yogyakarta yang mengalami penurunan lebih dari 30% pengunjung di akhir bulan april 2019.
Meskipun tajuk mahalnya tiket pesawat menjadi penyebab bangkrutnya agen travel, ternyata kondisi agen travel terposisikan layaknya pasukan yang diserang setelah kalah perang.
Mulai dari pertengahan tahun 2018 masuknya Online Agen Travel sudah menggempur kondisi agen tiket perjalanan dan travel dengan sangat parah, belum bisa bangkit dari serangan OTA justru mendapatkan serangan tambahan dari fenomena mahalnya tiket pesawat.
Dengan keadaan seperi ini, penumpang akan terlihat seperti menahan diri untuk membeli tiket dari agen perjalanan dan selalu melakukan perbandingan harga tiket yang ditawarkan oleh Online Agen Tiket terlebih dahulu.
Hampir semua sumber bisnis di bidang pariwisata se Indonesia terkena imbasnya mulai dari Hotel, penginapan, kuliner dan yang terparah adalah area bisnis yang berhungan langsung dengan Pertiketan.
Jika permasalahan ini tidak segera mendapatkan titik temu yang saling menguntungkan antara pihak maskapai dengan kebutuhan para penumpang maka rontoknya industri biro tiket perjalanan tidak dapat dihindari lagi.
Menurut data yang disampaikan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) di akhir bulan april sudah ada sekitar 350 dari 7000 agen tiketing perjalanan sudah mengalami kebangkrutan.
Mahalnya tiket pesawat terjadi karena beberapa alasan, yang utama adalah karena musim liburan dan mudik sudah mulai dekat.
Faktor lainnya tiket pesawat menjadi mahal adalah karena adanya dampak peraturan kenaikan bagasi berbayar sehingga secara global tarif maskapai mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Untuk mengatasi mahalnya harga tiket pesawat, Menteri Perhubungan sudah menyerahkan pengaturan tiket pesawat kepada Menteri bidang perekonomian agar dapat langsung ditangani.
Walaupun demikian belum terjadi pemerataan di batas bawah dan batas atas harga tiket pesawat, tidak dapat dipungkiri dari yang terlihat bahwa kondisi harga tiket pesawat sampai sekarang belum stabil dan masih sulit untuk kondusif mengingat semakin mendekati fenomena mudik.
Dengan kondisi harga tiket pesawat yang mahal ini Industri Agen Biro perjalanan mengalami hantaman keras dan banyak yang mengalami kebangkrutan.
Bagaimana tidak, karena tiket pesawat mengalami kenaikan yang cukup tinggi, calon penumpang mulai memilih alternatif transportasi lain untuk lebih menghemat keuangan.
Efek bola salju lain yang ditimbulkan terjadi dibeberapa daerah obyek wisata seperti Bali dan Yogyakarta yang mengalami penurunan lebih dari 30% pengunjung di akhir bulan april 2019.
Meskipun tajuk mahalnya tiket pesawat menjadi penyebab bangkrutnya agen travel, ternyata kondisi agen travel terposisikan layaknya pasukan yang diserang setelah kalah perang.
Mulai dari pertengahan tahun 2018 masuknya Online Agen Travel sudah menggempur kondisi agen tiket perjalanan dan travel dengan sangat parah, belum bisa bangkit dari serangan OTA justru mendapatkan serangan tambahan dari fenomena mahalnya tiket pesawat.
Dengan keadaan seperi ini, penumpang akan terlihat seperti menahan diri untuk membeli tiket dari agen perjalanan dan selalu melakukan perbandingan harga tiket yang ditawarkan oleh Online Agen Tiket terlebih dahulu.
Hampir semua sumber bisnis di bidang pariwisata se Indonesia terkena imbasnya mulai dari Hotel, penginapan, kuliner dan yang terparah adalah area bisnis yang berhungan langsung dengan Pertiketan.
Jika permasalahan ini tidak segera mendapatkan titik temu yang saling menguntungkan antara pihak maskapai dengan kebutuhan para penumpang maka rontoknya industri biro tiket perjalanan tidak dapat dihindari lagi.
Menurut data yang disampaikan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) di akhir bulan april sudah ada sekitar 350 dari 7000 agen tiketing perjalanan sudah mengalami kebangkrutan.