Perkiraan Kebutuhan Modal Usaha dan Kemampuan Ekonomi Untuk Perseorangan
Usaha ekonomi yang diurusi dan dikelola oleh perserorangan sering kali disebut dengan wirausaha, berdagang, usaha toko dan sejenisnya. Usaha yang dikelola perseorangan tidak termasuk dalam lingkup yang luas karena hanya di jalankan oleh beberapa orang saja.
Usaha ekonomi yang dikelola perseorangan biasanya memiliki kebutuhan modal yang sedikit atau kecil karena modal yang didapat hanya bersumber dari para pengelola sendiri yang mungkin beberapa teman atau satu keluarga saja.
Modal usaha perseorangan tidak bersifat memiliki ketergantungan dengan organisasi atau badan usaha lainnya.
Artinya sebuah usaha dengan modal kecil yang dimana modal tersebut bebas digunakan oleh pemilik bisa dikatagorikan sebagai usaha kecil atau mikro.
Usaha ekonomi yang dikelola perseorangan biasanya memiliki kebutuhan modal yang sedikit atau kecil karena modal yang didapat hanya bersumber dari para pengelola sendiri yang mungkin beberapa teman atau satu keluarga saja.
Modal usaha perseorangan tidak bersifat memiliki ketergantungan dengan organisasi atau badan usaha lainnya.
Artinya sebuah usaha dengan modal kecil yang dimana modal tersebut bebas digunakan oleh pemilik bisa dikatagorikan sebagai usaha kecil atau mikro.
Perkiraan Kebutuhan Modal Usaha Ekonomi yang Dikelola Perseorangan tidaklah banyak, berkisar antara 50 - 100juta rupiah untuk modal barang dagangnya saja dan belum termasuk dengan inventaris pelengkapnya.
Jika perhitungan dilakukan secara menyeluruh sampai ke total dari nilai inventaris tetap maka katagori usaha kecil bisa membutuhkan modal awal berkisar antara 500juta - 800juta rupiah. Apalagi jika harus menyewa lokasi untuk tempat usaha.
Ciri-ciri usaha ekonomi yang dikelola perseorangan biasanya cukup mudah dikenali yaitu lokasi usaha pada umumnya berdampingan langsung dengan rumah induk.
Kerap kali usaha kecil dikelola di depan rumah induk dengan renovasi yang menyesuaikan bentuk lokasi yang ada.
Tidak menutup kemungkinan usaha perseorangan harus menyewa tempat, mungkin karena faktor lokasi yang sepi atau jarang dilalui orang.
Contoh usaha kecil yang diharuskan menyewa tempat mandiri misalnya apotek, warung makan ataupun kios dan sebagainya.
Perhitungan kebutuhan modal untuk barang dagangan atau bahan mentah nilainya relatif sama tidak lebih dari 100 juta untuk per putaran barang. Sekali lagi nilai inventaris tetapnya saja yang bisa berbeda-beda.
Mudahnya saja seperti ini, merenovasi lokasi depan rumah akan lebuh murah karena tidak membutuhkan modal membeli tanah.
Menyewa tempat pertahun juga terhitung lebih murah melihat sisi perkembangan usaha dilokasi tersebut. Ketika sudah mendapatkan lokasi sesuai barulah mungkin membeli toko atau tempat tetap dengan status hak milik.
Jika perhitungan dilakukan secara menyeluruh sampai ke total dari nilai inventaris tetap maka katagori usaha kecil bisa membutuhkan modal awal berkisar antara 500juta - 800juta rupiah. Apalagi jika harus menyewa lokasi untuk tempat usaha.
Ciri-ciri usaha ekonomi yang dikelola perseorangan biasanya cukup mudah dikenali yaitu lokasi usaha pada umumnya berdampingan langsung dengan rumah induk.
Kerap kali usaha kecil dikelola di depan rumah induk dengan renovasi yang menyesuaikan bentuk lokasi yang ada.
Tidak menutup kemungkinan usaha perseorangan harus menyewa tempat, mungkin karena faktor lokasi yang sepi atau jarang dilalui orang.
Contoh usaha kecil yang diharuskan menyewa tempat mandiri misalnya apotek, warung makan ataupun kios dan sebagainya.
Perhitungan kebutuhan modal untuk barang dagangan atau bahan mentah nilainya relatif sama tidak lebih dari 100 juta untuk per putaran barang. Sekali lagi nilai inventaris tetapnya saja yang bisa berbeda-beda.
Mudahnya saja seperti ini, merenovasi lokasi depan rumah akan lebuh murah karena tidak membutuhkan modal membeli tanah.
Menyewa tempat pertahun juga terhitung lebih murah melihat sisi perkembangan usaha dilokasi tersebut. Ketika sudah mendapatkan lokasi sesuai barulah mungkin membeli toko atau tempat tetap dengan status hak milik.