Pilihan Yang Dilakukan Oleh Pedagang Makanan Ketika Harga Pokok Naik
Menjalani profesi pedagang makanan, apapun jenis menunya, sudah pasti akan selalu bergantung kepada ketersediaan bahan pokok untuk pembuatannya.
Hanya saja jika harga bahan pokok naik tentunya mengharuskan pedagang untuk berpikir ulang tentang harga dagangan mereka.
Secara umum tidak banyak pilihan yang bisa dilakukan selain mengikuti dengan menaikkan harga penjualan.
Tapi cara ini mempunyai resiko yang tidak bisa dilihat dalam waktu dekat, misalnya para pembeli merasa harga terlalu mahal dan tidak datang lagi atau yang lainnya.
Mungkin ulasan dari Mas Topik berikut bisa menjadi acuan pertimbangan kamu ketika terjadi kenaikan harga pokok yang signifikan sehingga usaha kamu tetap bisa bertahan.
1. Menaikkan harga jual
Standarisasi dari opsi yang mudah dilakukan karena sesuai dengan mindset semua orang, harga bahan naik ya harga jual harus mengikuti naik.
Tidak salah memang, hanya saja menaikkan harga jual tidak boleh sembarangan yang penting untung, karena imbasnya akan sangat sulit.
Kebanyakan para pembeli tidak banyak protes tentang harga yang dibayarkan, tapi jika menurut mereka harga terlalu mahal sudah pasti pembeli tidak mau untuk datang lagi.
Menaikkan harga jual sesuai dengan kenaikkan harga bahan pokok sebetulnya sah-sah saja, jika produk dagangan anda mengutamakan kualitas yang sudah disukai banyak orang.
Misalnya bakso dengan dagingnya yang benar benar daging, atau steak yang rasanya benar-benar kuat dan seterusnya.
Tapi jika produk dagangan anda mempunyai banyak pasar pesaing, misalnya makanan berat seperti nasigoreng, sate, produk lauk ayam dan sejenisnya. Anda tidak bisa serta merta menaikkan harga jualnya, cobalah untuk menyesuaikan dengan poin ke-2.
2. Menyesuaikan porsi yang dijual
Ada jenis dagangan makanan atau minuman tertentu yang terbilang sulit untuk menaikkan harga misalnya jus atau makanan di tempat nongkrong.
Pilihan yang ada, anda harus menyesuaikan kembali porsi yang dijual dengan harga jualnya agar tetap bisa mendapatkan untung.
Jika jus, anda bisa mengurangi komposisi buahnya tapi anda harus menambah bahan yang berharga murah agar porsinya tetap terlihat sama. Misalnya menambah topping atau campuran bahan lain seperti agar-agar.
Jika produk dagangan berupa makanan seperti bakso, sate dan sebagainya. Anda bisa mengurangi kuantitas bahan bakunya, mungkin akan terlihat lebih sedikit daripada biasanya, tapi anda bisa memperkuat rasanya sehingga tetap ada nilai tambah di dagangan anda.
3. Menambahkan Menu Lain
Maksud dari menambahkan menu lain disini adalah membuat satu menu yang baru, dimana menu tersebut tetap berbahan dasar dari menu utama, tapi bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Misalnya jika anda berjualan steak, jika steak dengan bahan daging sapi saja akan sulit untuk menaikkan harga, maka buatlah menu lain.
Contohnya steak ayam campur udang, dengan menu ini anda dapat mendapat untung lebih banyak karena bahan baku lebih murah. Dan di menu utama anda tetap bisa menaikkan harga sesuai dengan kenaikan bahan pokok.
Jika produk dagangan anda seperti mi toping daging, anda juga dapat membuat menu tambahan seperti mi toping bakso atau sosis yang bahan dasarnya lebih murah.
Carilah bahan alternatif yang tidak mengubah rasa dari produk dagangan anda, tetapi tetap bisa dinikmati dengan porsi yang normat.
4. Mengganti bahan utama
Solusi yang ini sangat susah anda terapkan kecuali anda mampu membuat rasa daripada bahan pengganti sama dengan bahan awal atau justru jadi lebih enak.
Jika produk berupa mie atau roti-rotian, anda bisa mengganti bahan dengan produk mie lain atau tepung gandung merk lain.
Tapi jika produk anda berupa daging seperti bakso atau steak, mengubah campurannya bukan hal mudah. Anda harus paham betul tentang rasa yang sudah dinikmati dan diunggulkan oleh pelanggan anda.
5. Membagi porsi
Jika sebelumnya anda berjualan dengan satu porsi saja, misal nasi goreng yang porsinya stagnan. Sekarang anda bisa membagi porsi misalnya dengan nasi goreng porsi sedang dan nasi goreng porsi besar.
Porsi sedang dengan harga murah bisa anda gunakan untuk memancing pembeli sedangkan porsi besar bisa anda gunakan untuk meraup untung.
Begitupun dengan produk dagangan lain, anda bisa menyesuaikan pembagian porsinya sendiri. Intinya pada dangangan anda ada porsi yang murah dengan kuantitas sedikit untuk menarik pembeli, dan porsi dengan kuantitas besar untuk mendapatkan untung lebih banyak.
Jangan sungkan untuk bertanya kepada pelanggan anda tentang produk apa yang paling disukai dan juga tanyakan produk lain, karena kemungkinan ada produk lain yang bahan pokoknya masih murah tapi bisa dijual dengan harga yang masih bagus.
Hanya saja jika harga bahan pokok naik tentunya mengharuskan pedagang untuk berpikir ulang tentang harga dagangan mereka.
Secara umum tidak banyak pilihan yang bisa dilakukan selain mengikuti dengan menaikkan harga penjualan.
Tapi cara ini mempunyai resiko yang tidak bisa dilihat dalam waktu dekat, misalnya para pembeli merasa harga terlalu mahal dan tidak datang lagi atau yang lainnya.
Mungkin ulasan dari Mas Topik berikut bisa menjadi acuan pertimbangan kamu ketika terjadi kenaikan harga pokok yang signifikan sehingga usaha kamu tetap bisa bertahan.
Solusi untuk Pedagang Makanan Ketika Harga Pokok Naik
1. Menaikkan harga jual
Standarisasi dari opsi yang mudah dilakukan karena sesuai dengan mindset semua orang, harga bahan naik ya harga jual harus mengikuti naik.
Tidak salah memang, hanya saja menaikkan harga jual tidak boleh sembarangan yang penting untung, karena imbasnya akan sangat sulit.
Kebanyakan para pembeli tidak banyak protes tentang harga yang dibayarkan, tapi jika menurut mereka harga terlalu mahal sudah pasti pembeli tidak mau untuk datang lagi.
Menaikkan harga jual sesuai dengan kenaikkan harga bahan pokok sebetulnya sah-sah saja, jika produk dagangan anda mengutamakan kualitas yang sudah disukai banyak orang.
Misalnya bakso dengan dagingnya yang benar benar daging, atau steak yang rasanya benar-benar kuat dan seterusnya.
Tapi jika produk dagangan anda mempunyai banyak pasar pesaing, misalnya makanan berat seperti nasigoreng, sate, produk lauk ayam dan sejenisnya. Anda tidak bisa serta merta menaikkan harga jualnya, cobalah untuk menyesuaikan dengan poin ke-2.
2. Menyesuaikan porsi yang dijual
Ada jenis dagangan makanan atau minuman tertentu yang terbilang sulit untuk menaikkan harga misalnya jus atau makanan di tempat nongkrong.
Pilihan yang ada, anda harus menyesuaikan kembali porsi yang dijual dengan harga jualnya agar tetap bisa mendapatkan untung.
Jika jus, anda bisa mengurangi komposisi buahnya tapi anda harus menambah bahan yang berharga murah agar porsinya tetap terlihat sama. Misalnya menambah topping atau campuran bahan lain seperti agar-agar.
Jika produk dagangan berupa makanan seperti bakso, sate dan sebagainya. Anda bisa mengurangi kuantitas bahan bakunya, mungkin akan terlihat lebih sedikit daripada biasanya, tapi anda bisa memperkuat rasanya sehingga tetap ada nilai tambah di dagangan anda.
3. Menambahkan Menu Lain
Maksud dari menambahkan menu lain disini adalah membuat satu menu yang baru, dimana menu tersebut tetap berbahan dasar dari menu utama, tapi bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Misalnya jika anda berjualan steak, jika steak dengan bahan daging sapi saja akan sulit untuk menaikkan harga, maka buatlah menu lain.
Contohnya steak ayam campur udang, dengan menu ini anda dapat mendapat untung lebih banyak karena bahan baku lebih murah. Dan di menu utama anda tetap bisa menaikkan harga sesuai dengan kenaikan bahan pokok.
Jika produk dagangan anda seperti mi toping daging, anda juga dapat membuat menu tambahan seperti mi toping bakso atau sosis yang bahan dasarnya lebih murah.
Carilah bahan alternatif yang tidak mengubah rasa dari produk dagangan anda, tetapi tetap bisa dinikmati dengan porsi yang normat.
4. Mengganti bahan utama
Solusi yang ini sangat susah anda terapkan kecuali anda mampu membuat rasa daripada bahan pengganti sama dengan bahan awal atau justru jadi lebih enak.
Jika produk berupa mie atau roti-rotian, anda bisa mengganti bahan dengan produk mie lain atau tepung gandung merk lain.
Tapi jika produk anda berupa daging seperti bakso atau steak, mengubah campurannya bukan hal mudah. Anda harus paham betul tentang rasa yang sudah dinikmati dan diunggulkan oleh pelanggan anda.
5. Membagi porsi
Jika sebelumnya anda berjualan dengan satu porsi saja, misal nasi goreng yang porsinya stagnan. Sekarang anda bisa membagi porsi misalnya dengan nasi goreng porsi sedang dan nasi goreng porsi besar.
Porsi sedang dengan harga murah bisa anda gunakan untuk memancing pembeli sedangkan porsi besar bisa anda gunakan untuk meraup untung.
Begitupun dengan produk dagangan lain, anda bisa menyesuaikan pembagian porsinya sendiri. Intinya pada dangangan anda ada porsi yang murah dengan kuantitas sedikit untuk menarik pembeli, dan porsi dengan kuantitas besar untuk mendapatkan untung lebih banyak.
Kesimpulan untuk Pedagang Makanan Ketika Harga Pokok Naik
Langsung saja pada kesimpulannya, sebagai pedagang produk makanan, anda harus paham betul nilai apa yang sangat disukai pembeli. Pertahankan nilai tersebut dan gunakan pertimbangan lain untuk mendapatkan keuntungan ketika terjadi kenaikan harga pokok.Jangan sungkan untuk bertanya kepada pelanggan anda tentang produk apa yang paling disukai dan juga tanyakan produk lain, karena kemungkinan ada produk lain yang bahan pokoknya masih murah tapi bisa dijual dengan harga yang masih bagus.