Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros, Perhitungkan Pendapatan
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros sepertinya menjadi pembahasan yang sepele, tapi disisi lain menekan keinginan untuk membelanjakan uang sangat tidaklah mudah.
Pengeluaran yang boros bisa diartikan sebuah kondisi dimana kita membelanjakan uang yang tujuannya bukanlah hal yang penting melainkan hanya menuruti keinginan hati ataupun mengikuti gaya hidup di sekeliling kita.
Keuangan yang boros akan semakin menjadi masalah ketika kita sudah berumah tangga karena kebutuhan yang ada bukan hanya untuk satu orang saja melainkan untuk satu keluarga.
Berapapun gaji atau pendapatannya, kemungkinan pemborosan pasti ada. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan oleh kondisi mental seseorang yang tidak mampu menahan rasa ingin mendapatkan rasa senang setelah membelanjakan uang yang ada.
Efek terburuknya jika pemborosan selalu dilakukan maka rencana pengaturan keuangan rumah tangga akan semakin kacau setiap bulannya. Penyebab Pengeluaran Keuangan Boros.
Maka dari itu Mas Topik punya beberapa tips dan cara untuk mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros dan tidak pusing ketika tanggal tua.
1. Ketahui dan Perhitungkan Pendapatan Perbulan
Sebelum membahas caranya agar tidak boros, kamu harus memahami berapa jumlah pendapatan kamu dalam satu bulan agar mampu mengukur serta mengkalkulasi kebutuhan pengeluaran.
Perhitungan pendapatan perbulan bukan hanya dari gaji saja melainkan sumber pendapatan apapun yang bisa didapat dalam satu bulan. Cara Mengatur Keuangan Pribadi.
Kalaupun sumber pendapatannya hanya dari gaji saja, hal tersebut tidak menjadi masalah selama gaji yang didapat bisa kamu atur sesuai dengan kebutuhan.
Beda cerita dengan pedagang dan pengusaha yang pendapatannya bisa dikalkulasi dalam satu hari pastinya perhitungan akan lebih dinamis. Tapi ada baiknya tetap diperhitungkan berapa yang didapat dalam satu bulan agar memudahkan dalam mengukur pengeluaran.
2. Utamakan Kebutuhan yang Menjadi Prioritas
Pengeluaran yang boros bisa diartikan sebuah kondisi dimana kita membelanjakan uang yang tujuannya bukanlah hal yang penting melainkan hanya menuruti keinginan hati ataupun mengikuti gaya hidup di sekeliling kita.
Keuangan yang boros akan semakin menjadi masalah ketika kita sudah berumah tangga karena kebutuhan yang ada bukan hanya untuk satu orang saja melainkan untuk satu keluarga.
Berapapun gaji atau pendapatannya, kemungkinan pemborosan pasti ada. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan oleh kondisi mental seseorang yang tidak mampu menahan rasa ingin mendapatkan rasa senang setelah membelanjakan uang yang ada.
Efek terburuknya jika pemborosan selalu dilakukan maka rencana pengaturan keuangan rumah tangga akan semakin kacau setiap bulannya. Penyebab Pengeluaran Keuangan Boros.
Maka dari itu Mas Topik punya beberapa tips dan cara untuk mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros dan tidak pusing ketika tanggal tua.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros
1. Ketahui dan Perhitungkan Pendapatan Perbulan
Sebelum membahas caranya agar tidak boros, kamu harus memahami berapa jumlah pendapatan kamu dalam satu bulan agar mampu mengukur serta mengkalkulasi kebutuhan pengeluaran.
Perhitungan pendapatan perbulan bukan hanya dari gaji saja melainkan sumber pendapatan apapun yang bisa didapat dalam satu bulan. Cara Mengatur Keuangan Pribadi.
Kalaupun sumber pendapatannya hanya dari gaji saja, hal tersebut tidak menjadi masalah selama gaji yang didapat bisa kamu atur sesuai dengan kebutuhan.
Beda cerita dengan pedagang dan pengusaha yang pendapatannya bisa dikalkulasi dalam satu hari pastinya perhitungan akan lebih dinamis. Tapi ada baiknya tetap diperhitungkan berapa yang didapat dalam satu bulan agar memudahkan dalam mengukur pengeluaran.
2. Utamakan Kebutuhan yang Menjadi Prioritas
Langkah pertama cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros yaitu dengan mengkalkulasi dan mengutamakan kebutuhan yang menjadi prioritas. Cara Keuangan Aman di Tanggal Tua.
Maksud dari kebutuhan prioritas adalah semua kebutuhan yang harus wajib diselesaikan dalam bulan itu seperti tahigan listrik, tagihan air, cicilan angsuran dan uang belanja keluarga.
Pokoknya jangan berpikir menabung terlebih dahulu, pasalnya kalau otak sudah menyadari ada uang tersimpan yang belum ada tujuan penggunaan pasti tekad menyimpan uang akan kalah dengan rasa ingin membelanjakannya.
Berbeda jika dari pertama kamu sudah menggunakan pendapatan untuk membereskan kebutuhan yang menjadi prioritas maka rasa ingin membelanjakan akan tertekan oleh jumlah sisa uang yang ada.
3. Sadari Perbedaan Keinginan Dan Kebutuhan
Penyebab pemborosan yang utama pastilah karena keinginan membeli sesuatu yang bukan termasuk dalam kebutuhan primer.
Contohnya, Smartphone lama masih ada dan masih bisa digunakan tapi penampilannya sudah agak usang dan jelek. Membeli smartphone baru ini termasuk sebuah keinginan dan bukan kebutuhan karena secara fungsi smartphone lama masih bisa mengcover keperluan komunikasi.
Menyadari kalau yang kita ingin beli atau lakukan adalah sebuah keinginan bukanlah hal yang mudah, kalau diulas mendetail bisa jadi satu buku dengan tebal lebih dari 100 lembar halaman.
Ada cara yang mungkin bisa menolong kamu untuk membedakan apakah hal yang di inginkan adalah sebuah keinginan atau sebuah kebutuhan.
Caranya catatlah semua keinginan kamu yang terpikirkan saat itu dalam satu kertas, catat semua tanpat terkecuali dan jangan dipikirkan terlebih dahulu.
Kalau sudah tercatat semua, periksalah catatan tersebut baris demi baris. Baru pikirkan dengan seksama setiap keinginan tersebut.
Jika yang kamu tulis itu rasanya tidak perlu dilakukan atau dibeli bulan ini coret saja dengan begitu secara tidak langsung otak akan merekam kalau kamu tidak butuh itu.
Lakukan sampai semua yang kamu tulis terpikirkan semua. Setelah itu pasti akan menyisakan keinginan yang harus ditunaikan bulan ini, bisa jadi itu penting atau mungkin penting.
Pidahkan catatan yang harus dilakukan bulan ini ke kertas baru, kemudian sekali lagi perhatikan dengan seksama setiap catatan dengan pertimbangan apakah ada dana yang mencukupi atau tidak. Jika kebutuhan dana tidak mencukupi, dengan berat hati coret saja.
Akhirnya akan tersisa catatan dimana ada hal yang harus dilakukan bulan ini dan juga ada dana yang mencukupi maka 85% kemungkinan itu adalah hal yang termasuk dalam sebuah kebutuhan.
Dengan begitu apa yang kamu ingin lakukan atau ingin beli akan terarah dan secara tidak langsung bisa menekan keinginan dari pemborosan.
4. Jangan Selalu Jadikan Hutang Sebagai Solusi
Kondisi menipisnya keuangan di tanggal tua untuk rumah tangga bukanlah hal yang sederhana, semuanya jadi terasa rumit kala itu.
Mencari pinjaman atau berhutang terlihat sebagai solusi yang menjanjikan, tapi alangkah baiknya jangan selalu menjadikan hutang sebagai jalan keluar yang pertama dipilih.
Pasalnya jika berhutang menjadi sebuah kebiasaan maka imbasnya akan merusak rencana keuangan lebih parah dibulan depan. Kebutuhan prioritas tentunya akan bertambah karena cicilan untuk membayar hutang masuk kesitu juga.
Langkah lain yang bisa kamu ambil paling dekat yaitu mencari penghasilan tambahan apapun bentuknya, atau jika waktunya tidak memungkinkan maka kamu harus merubah gaya hidup dengan berhemat pada aspek apapun.
Jika memang mendesak untuk mencari pinjaman, pastikan pinjaman tersebut untuk keperluan mendadak yang sifatnya sangat genting sekali.
Inti dari Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros sebenarnya kamu hanya harus mampu menyadari apa yang akan kamu beli atau lakukan itu sebuah keinginan atau kebutuhan. Jika kamu paham benar antara keinginan dan kebutuhan maka mengatur keuangan bukanlah hal yang sulit.
Maksud dari kebutuhan prioritas adalah semua kebutuhan yang harus wajib diselesaikan dalam bulan itu seperti tahigan listrik, tagihan air, cicilan angsuran dan uang belanja keluarga.
Pokoknya jangan berpikir menabung terlebih dahulu, pasalnya kalau otak sudah menyadari ada uang tersimpan yang belum ada tujuan penggunaan pasti tekad menyimpan uang akan kalah dengan rasa ingin membelanjakannya.
Berbeda jika dari pertama kamu sudah menggunakan pendapatan untuk membereskan kebutuhan yang menjadi prioritas maka rasa ingin membelanjakan akan tertekan oleh jumlah sisa uang yang ada.
3. Sadari Perbedaan Keinginan Dan Kebutuhan
Penyebab pemborosan yang utama pastilah karena keinginan membeli sesuatu yang bukan termasuk dalam kebutuhan primer.
Contohnya, Smartphone lama masih ada dan masih bisa digunakan tapi penampilannya sudah agak usang dan jelek. Membeli smartphone baru ini termasuk sebuah keinginan dan bukan kebutuhan karena secara fungsi smartphone lama masih bisa mengcover keperluan komunikasi.
Menyadari kalau yang kita ingin beli atau lakukan adalah sebuah keinginan bukanlah hal yang mudah, kalau diulas mendetail bisa jadi satu buku dengan tebal lebih dari 100 lembar halaman.
Ada cara yang mungkin bisa menolong kamu untuk membedakan apakah hal yang di inginkan adalah sebuah keinginan atau sebuah kebutuhan.
Caranya catatlah semua keinginan kamu yang terpikirkan saat itu dalam satu kertas, catat semua tanpat terkecuali dan jangan dipikirkan terlebih dahulu.
Kalau sudah tercatat semua, periksalah catatan tersebut baris demi baris. Baru pikirkan dengan seksama setiap keinginan tersebut.
Jika yang kamu tulis itu rasanya tidak perlu dilakukan atau dibeli bulan ini coret saja dengan begitu secara tidak langsung otak akan merekam kalau kamu tidak butuh itu.
Lakukan sampai semua yang kamu tulis terpikirkan semua. Setelah itu pasti akan menyisakan keinginan yang harus ditunaikan bulan ini, bisa jadi itu penting atau mungkin penting.
Pidahkan catatan yang harus dilakukan bulan ini ke kertas baru, kemudian sekali lagi perhatikan dengan seksama setiap catatan dengan pertimbangan apakah ada dana yang mencukupi atau tidak. Jika kebutuhan dana tidak mencukupi, dengan berat hati coret saja.
Akhirnya akan tersisa catatan dimana ada hal yang harus dilakukan bulan ini dan juga ada dana yang mencukupi maka 85% kemungkinan itu adalah hal yang termasuk dalam sebuah kebutuhan.
Dengan begitu apa yang kamu ingin lakukan atau ingin beli akan terarah dan secara tidak langsung bisa menekan keinginan dari pemborosan.
4. Jangan Selalu Jadikan Hutang Sebagai Solusi
Kondisi menipisnya keuangan di tanggal tua untuk rumah tangga bukanlah hal yang sederhana, semuanya jadi terasa rumit kala itu.
Mencari pinjaman atau berhutang terlihat sebagai solusi yang menjanjikan, tapi alangkah baiknya jangan selalu menjadikan hutang sebagai jalan keluar yang pertama dipilih.
Pasalnya jika berhutang menjadi sebuah kebiasaan maka imbasnya akan merusak rencana keuangan lebih parah dibulan depan. Kebutuhan prioritas tentunya akan bertambah karena cicilan untuk membayar hutang masuk kesitu juga.
Langkah lain yang bisa kamu ambil paling dekat yaitu mencari penghasilan tambahan apapun bentuknya, atau jika waktunya tidak memungkinkan maka kamu harus merubah gaya hidup dengan berhemat pada aspek apapun.
Jika memang mendesak untuk mencari pinjaman, pastikan pinjaman tersebut untuk keperluan mendadak yang sifatnya sangat genting sekali.
Inti dari Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros
Mengatur keuangan di rumah tangga aslinya sangat mudah, kamu hanya butuh kertas, bolpoint dan kalkulator. Tapi untuk mengkondisikan diri agar tidak boros dan hanya membeli kebutuhan penting saja itu susahnya minta ampun.Inti dari Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros sebenarnya kamu hanya harus mampu menyadari apa yang akan kamu beli atau lakukan itu sebuah keinginan atau kebutuhan. Jika kamu paham benar antara keinginan dan kebutuhan maka mengatur keuangan bukanlah hal yang sulit.