Kira - Kira Lebih Baik Pilih Bisnis atau Kuliah dulu ? Pertimbangkan Waktunya
Mulai bisnis atau kuliah dulu bisa jadi sebuah pilihan yang sulit, pasalnya sangat banyak orang yang ingin mengembangkan bisnis di usia muda dan juga tidak sedikit pebisnis sukses yang muncul dari ranah perkuliahan.
Banyak contoh pebisnis yang sukses diusia muda karena memulai bisnisnya dari saat sekolah di SMA, padahal kenyataannya semua tidak semudah yang terlihat.
Menjalankan bisnis bukanlah seperti garis lurus kemiringan 40 derajat tapi banyak faktor pendukung dan penghambat.
Sejujurnya sangat penting untuk memikirkan dan memahami situasi dengan sangat matang. Apalagi mempertimbangkan waktu yang pas untuk mulai karena bisnis bukan sekedar nekat dan buka lapak. Jadi lebih baik buka bisnis atau kuliah dulu ?
Pertimbangan pertama dari contoh orang orang yang sudah sukses bisnis dari sekolah menengah. Kamu harus memahami dan bisa mencari tau background dari orang tersebut saat memulai bisnis. Misalnya bagaimana keuangan keluarganya atau motivasi apa yang paling kuat.
Sejauh yang Mas Topik pahami, agar bisa sukses bisnis yang dimulai dari Sekolah menengah atau SMA, pasti ada 2 faktor pendukung yang sangat kuat. Kalau tidak kondisi finansial keluarga yang bisa menopang pastilah ada motivasi yang luar biasa.
Pertanyaannya, apa kamu punya salah satu dari keduanya jika pilih memulai bisnis ? Pertimbangan ini akan menyeret variabel lain yaitu kuliah dahulu karena darisana banyak ilmu pendukung untuk kamu berjalan di dunia bisnis.
Pertimbangan kedua tentu saja soal keuangan. Dariperhitungan kasar saja jumlah uang yang dikeluarkan untuk biaya kuliah pastinya masih lebih sedikit daripada jumlah modal yang bisa digunakan untuk membuka satu bisnis.
Tapi disisi lain, kuliah tentusaja membutuhkan waktu yang cukup lama sampai bisa lulus, minimal saja 4 tahun.
Dalam waktu yang sama sekitar 4 tahun, sebuah bisnis bisa memberikan pelajaran dan pengalaman yang banyak, entah itu bisnis yang masih berjalan atau bangkrut sekalipun.
1. Sabar Jadi Nomor 1 dan Harus Terpatri
Dalam perjalanan sebuah bisnis ataupun usaha, apapun jenis dan modelnya, sabar akan menjadi sebuah pondasi yang harus dimiliki dan wajib kuat. Karena itulah semua orang yang sukses berbisnis diusia muda pasti mengatakan bisnis dan sabar itu satu ikatan.
Pahami saja, faktor yang menyerang bisnis itu sangat banyak mulai dari saingan bisnis, daya beli yang turun, peralihan musim atau cuaca, naik turun harga, dan banyak masalah lain. Karena itu karakter yang sabar dalam menghadapi semua kondisi sangat dituntut.
Terlebih lagi merawat sebuah bisnis untuk bisa bertahan dan berdiri tidak cukup dengan setahun dua tahun, bahkan diusia bisnis 5 tahun saja baru mulai terlihat apakah bisnis tersebut bisa bertahan atau harus kandas.
Sampai disini kalau kamu paham bukan seorang dengan karakter yang sabar, lebih baik niatkan saja untuk kuliah karena bisnis bukan hanya karena keuntungan semata.
2. Komitmen Menjalankan Bisnis dituntut 100%
Membangun dan menjalankan sebuah bisnis 1000% tidak akan semudan ketika merencanakannya diatas kertas, bakal ada variabel variabel halangan dan masalah yang tidak kamu sertakan dalam rencana sebelumnya.
Banyak sekali tantangan yang nanti akan kamu hadapi, paling ringan seperti naik turunnya kondisi pasar. Ketika naik pasti bahagia karena bisnis jalan, tapi kalau pasar turun apa kamu masih bisa untuk semangat menjalankan bisnis ?.
Dengan begitu komitmen menjalankan bisnis sangat dituntut penuh. Ketika memutuskan untuk berbisnis, kamu harus komitmen dan fokus menjalankan bisnis tersebut. Kalau hanya merasa bosan sedikit kemudian berpikir untuk beralih bisnis maka lebih baik pilih kuliah.
Kenapa demikian ? Dalam bisnis, kalau kamu sudah merasa menyerah sedikit saja jelas titik keberhasilan tidak akan pernah kamu dapatkan. Karena itu semangat dan komitmen dalam merawat bisnis harus kuat dan stabil.
Sekali lagi tanyakan pada diri kamu sendiri apakah memiliki mental sabar dan komitmen untuk sebuah usaha dalam waktu lama bertahun tahun ? Memilih untuk mendirikan sebuah bisnis akan merubah 180 derajat pola kehidupan kamu.
Kalau ketika sekolah kamu bisa pergi-pergi sesuka hati kemanapun, ketika menjalani sebuah bisnis kamu tidak akan bisa melakukan hal tersebut lagi. Untuk pergi wisata saja harus kamu rencanakan berminggu minggu sebelumnya.
Sampai disini kamu harus memahami faktor tuntutan mental yang dibutuhkan untuk memulai bisnis di usia yang sangat muda. Ulasan yang sulit memang, tapi bagaimana lagi, itulah kenyataannya dalam dunia perjalanan bisnis.
3. Sudah Cukup Modal dan Rencana Keuangan ?
Sudah jelas yang namanya merintis bisnis pasti butuh modal yang tidak sedikit, secara lokasi bisnis saja sudah membutuhkan dana yang besar belum yang lain.
Sangat amat penting untuk mengukur kemampuan modal yang kamu punya, seberapa jauh kesiapan modal untuk mengcover merangkak awal bisnis yang kamu bangun.
Besaran modal yang cukup untuk menjalankan bisnis karena keuntungan yang bisa diambil paling cepat dalam usia 1 tahun perkembangan bisnis. Itu paling cepat dengan eksistensi bisnis yang cukup kuat.
Dalam waktu langkah awal sampai sebelum menghasilkan, modal yang ada harus bisa mengcover kebutuhan bisnis juga kebutuhan pribadi kamu.
Memiliki modal yang besar dalam merintis usaha hampir menjadi 80% syarat awal sebagai penopang berdirinya sistem yang dibangun. Alasan lain agar kamu tidak mengandalkan pinjaman ketika merintis bisnis.
Terpikirkan untuk pinjaman modal diawal berbisnis ? Jujur saja, daripada kamu berpikir demikian lebih baik cari kerjaan dan mengumpulkan modal dulu. Modal dari pinjaman tidak akan menjadikan untung tapi justru buntung tiap bulannya untuk cicilan.
Jadi untuk permasalahan modal yang cukup, perbandingan bisnis gagal dan bertahan itu 3 banding 1. Yap benar, 25% kemungkinan bisnis bertahan di fase awal dan selebihnya kemungkinan gagal. Karena itu pastikan kebutuhan modal untuk mengcover paling sedikit 1 tahun kebutuhan bisnis.
4. Sudah Pernah Coba Ide Bisnis Kamu ?
Yang namanya bisnis, perbandingan untung dan rugi, berjalan atau gagal semuanya selalu sama yaitu 50:50. Artinya ketika awal memulai bisnis, maka kesempatan kamu gagal 50% dan kesempatan kamu berhasil juga 50%.
Bagaimana bisa ? Gampang saja, ruh dari bisnis adalah kegagalan, halangan, rintangan, masalah dan ujian karena jika bisa melewati hal hal tersebut secara bertahap kamu akan mendapatkan pengalaman ilmu bisnis yang tidak akan diajarkan pada kampus manapun.
Nah, karena problemnya berada disitu jadi akan ada pertanyaan apa kamu pernah mencoba ide bisnis kamu ?
Kalau pernah artinya kamu secara tidak langsung sudah paham perjalanan bisnis yang kamu pilih diawal melangkah, walaupun mungkin tidak banyak tapi sangat berarti.
Kalau belum pernah maka kamu harus mencari mentor di bidang bisnis yang sama untuk mendapatkan ilmu membangun bisnis dimasa awal. Tentu tidak ada yang gratis, makanya yang namanya pengalaman itu mahal.
Nilai yang kamu keluarkan untuk mendapatkan ilmu dari seorang mentor dijamin masih kecil daripada nilai yang harus kamu keluarkan jika mempelajarinya dari pengalaman.
Langsung ke intinya saja, kalau kamu memilih untuk membangun bisnis setelah lulus sekolah, jangan pelit untuk membayar untuk ilmu dari orang orang yang sudah punya pengalaman di bidang yang sama.
5. Sudah Tau Jangkauan dan Resiko Ide Bisnis mu ?
Topik penting selanjutnya yaitu apakah kamu sudah paham jangkauan dan resiko dari ide bisnis rancanganmu ?
Dititik ini muncul sebuah poin bahwa akan penting membatasi jangkauan bisnis pada lingkup yang mampu kamu handle, misalnya menargetkan bisnis pertama kali dalam jangkauan dalam kota.
Dengan begitu sebuah resiko bisnis juga akan terbatasi dan tidak meluas kemana-mana sampai nanti pengalaman bisnis kamu mampu mengcover area yang lebih luas.
Petakan dan targetkan area bisnis untuk masa awal, contohnya kamu ingin mulai bisnis parfum maka buatlah identitas dari kota kamu tinggal dan area pemasarannya dalam kota dulu sampai nantinya pengalaman akan menuntun kamu ke lingkup yang lebih luas.
6. Punya Koneksi Relasi ?
Tidak bisa dipungkiri kalau sebuah bisnis harus memiliki relasi dalam semua bentuk tidak terkecuali modal, teman, pelaku bisnis sebidang bahkan target pasar.
Disinilah kendala terbesar jika memutuskan untuk menjalankan bisnis langsung setelah lulus kuliah, mencari relasi akan sangat sulit.
Permasalahan tersebut pasti muncul karena salah satu tuntutan dalam mengelola bisnis adalah publik speaking yang baik.
7. Bagaimana Caramu Berbicara ke Publik ?
Melanjutkan poin nomor 6, karena sebenarnya antara poin 6 dan 7 saling berhubungan satu sama lain. Mulai merintis sebuah bisnis artinya mau tidak mau kamu harus belajar mengontrol dan cara bicara ke publik dengan baik bukan asal njeplak.
Secara singkat, publik speaking yang baik adalah kamu harus bisa menyesuaikan dan mengimbangi materi pembicaraan lawan bicaramu, karena itu tuntutan perbendaharaan kata dan gestur harus bisa dikontrol.
Jujur kemampuan ini tidak mudah untuk dilakukan, kalau kamu memulai bisnis setelah kuliah pasti sudah dapat pelatihan khusus kemampuan ini. Tapi kalau dari lulus sekolah menengah, kamu harus menghilangkan ego untuk belajar keras.
8. Kualitas Problem Solving
Poin terakhir tidak lain adalah kemampuan untuk berpikir penyelesaian sebuah masalah. Di semua jenis bisnis dari yang kecil sampai besar, kemampuan problem solving harus dimiliki dan bersanding dengan kemampuan bersabar di poin pertama.
Sabar dalam menyelesaikan masalah hanya dapat dipelajari dengan terjun langsung di dunia bisnis dan menjumpai masalah itu sendiri.
Buat kamu yang memilih untuk langsung berbisnis tanpa kuliah, kamu punya keuntungan karena bisa belajar hal ini langsung dari lapangan. Tapi ya itu tidak akan mudah dalam setahun dua tahun, minimal lima tahun barulah kamu akan paham artinya bersabar dalam menghadapi masalah.
Kalau untuk kedepannya Mas Topik akan menyarankan langsung terjun di bisnis setelah lulus sekolah, tapi kamu sebelumnya harus bersekolah di kejuruan yang mengutamakan melatih skill serta kemampuan kasar.
Banyak contoh pebisnis yang sukses diusia muda karena memulai bisnisnya dari saat sekolah di SMA, padahal kenyataannya semua tidak semudah yang terlihat.
Menjalankan bisnis bukanlah seperti garis lurus kemiringan 40 derajat tapi banyak faktor pendukung dan penghambat.
Sejujurnya sangat penting untuk memikirkan dan memahami situasi dengan sangat matang. Apalagi mempertimbangkan waktu yang pas untuk mulai karena bisnis bukan sekedar nekat dan buka lapak. Jadi lebih baik buka bisnis atau kuliah dulu ?
Pilih Mulai Bisnis atau Kuliah ?
Pertimbangan pertama dari contoh orang orang yang sudah sukses bisnis dari sekolah menengah. Kamu harus memahami dan bisa mencari tau background dari orang tersebut saat memulai bisnis. Misalnya bagaimana keuangan keluarganya atau motivasi apa yang paling kuat.
Sejauh yang Mas Topik pahami, agar bisa sukses bisnis yang dimulai dari Sekolah menengah atau SMA, pasti ada 2 faktor pendukung yang sangat kuat. Kalau tidak kondisi finansial keluarga yang bisa menopang pastilah ada motivasi yang luar biasa.
Pertanyaannya, apa kamu punya salah satu dari keduanya jika pilih memulai bisnis ? Pertimbangan ini akan menyeret variabel lain yaitu kuliah dahulu karena darisana banyak ilmu pendukung untuk kamu berjalan di dunia bisnis.
Pertimbangan kedua tentu saja soal keuangan. Dariperhitungan kasar saja jumlah uang yang dikeluarkan untuk biaya kuliah pastinya masih lebih sedikit daripada jumlah modal yang bisa digunakan untuk membuka satu bisnis.
Tapi disisi lain, kuliah tentusaja membutuhkan waktu yang cukup lama sampai bisa lulus, minimal saja 4 tahun.
Dalam waktu yang sama sekitar 4 tahun, sebuah bisnis bisa memberikan pelajaran dan pengalaman yang banyak, entah itu bisnis yang masih berjalan atau bangkrut sekalipun.
Karakter Penting untuk MeMulai Sebuah Bisnis
Lantas pilih bisnis atau kuliah ? Kalau menurut Mas Topik sih misalnya kamu kurang tertarik belajar secara akademis lebih baik membuka suatu bisnis apapun itu jenisnya. Dari situ kamu akan mendapat pelajaran bisnis yang real, hanya saja kamu harus tau karakter pinting untuk memulai bisnis.
Dalam perjalanan sebuah bisnis ataupun usaha, apapun jenis dan modelnya, sabar akan menjadi sebuah pondasi yang harus dimiliki dan wajib kuat. Karena itulah semua orang yang sukses berbisnis diusia muda pasti mengatakan bisnis dan sabar itu satu ikatan.
Pahami saja, faktor yang menyerang bisnis itu sangat banyak mulai dari saingan bisnis, daya beli yang turun, peralihan musim atau cuaca, naik turun harga, dan banyak masalah lain. Karena itu karakter yang sabar dalam menghadapi semua kondisi sangat dituntut.
Terlebih lagi merawat sebuah bisnis untuk bisa bertahan dan berdiri tidak cukup dengan setahun dua tahun, bahkan diusia bisnis 5 tahun saja baru mulai terlihat apakah bisnis tersebut bisa bertahan atau harus kandas.
Sampai disini kalau kamu paham bukan seorang dengan karakter yang sabar, lebih baik niatkan saja untuk kuliah karena bisnis bukan hanya karena keuntungan semata.
2. Komitmen Menjalankan Bisnis dituntut 100%
Membangun dan menjalankan sebuah bisnis 1000% tidak akan semudan ketika merencanakannya diatas kertas, bakal ada variabel variabel halangan dan masalah yang tidak kamu sertakan dalam rencana sebelumnya.
Banyak sekali tantangan yang nanti akan kamu hadapi, paling ringan seperti naik turunnya kondisi pasar. Ketika naik pasti bahagia karena bisnis jalan, tapi kalau pasar turun apa kamu masih bisa untuk semangat menjalankan bisnis ?.
Dengan begitu komitmen menjalankan bisnis sangat dituntut penuh. Ketika memutuskan untuk berbisnis, kamu harus komitmen dan fokus menjalankan bisnis tersebut. Kalau hanya merasa bosan sedikit kemudian berpikir untuk beralih bisnis maka lebih baik pilih kuliah.
Kenapa demikian ? Dalam bisnis, kalau kamu sudah merasa menyerah sedikit saja jelas titik keberhasilan tidak akan pernah kamu dapatkan. Karena itu semangat dan komitmen dalam merawat bisnis harus kuat dan stabil.
Sekali lagi tanyakan pada diri kamu sendiri apakah memiliki mental sabar dan komitmen untuk sebuah usaha dalam waktu lama bertahun tahun ? Memilih untuk mendirikan sebuah bisnis akan merubah 180 derajat pola kehidupan kamu.
Kalau ketika sekolah kamu bisa pergi-pergi sesuka hati kemanapun, ketika menjalani sebuah bisnis kamu tidak akan bisa melakukan hal tersebut lagi. Untuk pergi wisata saja harus kamu rencanakan berminggu minggu sebelumnya.
Sampai disini kamu harus memahami faktor tuntutan mental yang dibutuhkan untuk memulai bisnis di usia yang sangat muda. Ulasan yang sulit memang, tapi bagaimana lagi, itulah kenyataannya dalam dunia perjalanan bisnis.
3. Sudah Cukup Modal dan Rencana Keuangan ?
Sudah jelas yang namanya merintis bisnis pasti butuh modal yang tidak sedikit, secara lokasi bisnis saja sudah membutuhkan dana yang besar belum yang lain.
Sangat amat penting untuk mengukur kemampuan modal yang kamu punya, seberapa jauh kesiapan modal untuk mengcover merangkak awal bisnis yang kamu bangun.
Besaran modal yang cukup untuk menjalankan bisnis karena keuntungan yang bisa diambil paling cepat dalam usia 1 tahun perkembangan bisnis. Itu paling cepat dengan eksistensi bisnis yang cukup kuat.
Dalam waktu langkah awal sampai sebelum menghasilkan, modal yang ada harus bisa mengcover kebutuhan bisnis juga kebutuhan pribadi kamu.
Memiliki modal yang besar dalam merintis usaha hampir menjadi 80% syarat awal sebagai penopang berdirinya sistem yang dibangun. Alasan lain agar kamu tidak mengandalkan pinjaman ketika merintis bisnis.
Terpikirkan untuk pinjaman modal diawal berbisnis ? Jujur saja, daripada kamu berpikir demikian lebih baik cari kerjaan dan mengumpulkan modal dulu. Modal dari pinjaman tidak akan menjadikan untung tapi justru buntung tiap bulannya untuk cicilan.
Jadi untuk permasalahan modal yang cukup, perbandingan bisnis gagal dan bertahan itu 3 banding 1. Yap benar, 25% kemungkinan bisnis bertahan di fase awal dan selebihnya kemungkinan gagal. Karena itu pastikan kebutuhan modal untuk mengcover paling sedikit 1 tahun kebutuhan bisnis.
4. Sudah Pernah Coba Ide Bisnis Kamu ?
Yang namanya bisnis, perbandingan untung dan rugi, berjalan atau gagal semuanya selalu sama yaitu 50:50. Artinya ketika awal memulai bisnis, maka kesempatan kamu gagal 50% dan kesempatan kamu berhasil juga 50%.
Bagaimana bisa ? Gampang saja, ruh dari bisnis adalah kegagalan, halangan, rintangan, masalah dan ujian karena jika bisa melewati hal hal tersebut secara bertahap kamu akan mendapatkan pengalaman ilmu bisnis yang tidak akan diajarkan pada kampus manapun.
Nah, karena problemnya berada disitu jadi akan ada pertanyaan apa kamu pernah mencoba ide bisnis kamu ?
Kalau pernah artinya kamu secara tidak langsung sudah paham perjalanan bisnis yang kamu pilih diawal melangkah, walaupun mungkin tidak banyak tapi sangat berarti.
Kalau belum pernah maka kamu harus mencari mentor di bidang bisnis yang sama untuk mendapatkan ilmu membangun bisnis dimasa awal. Tentu tidak ada yang gratis, makanya yang namanya pengalaman itu mahal.
Nilai yang kamu keluarkan untuk mendapatkan ilmu dari seorang mentor dijamin masih kecil daripada nilai yang harus kamu keluarkan jika mempelajarinya dari pengalaman.
Langsung ke intinya saja, kalau kamu memilih untuk membangun bisnis setelah lulus sekolah, jangan pelit untuk membayar untuk ilmu dari orang orang yang sudah punya pengalaman di bidang yang sama.
5. Sudah Tau Jangkauan dan Resiko Ide Bisnis mu ?
Topik penting selanjutnya yaitu apakah kamu sudah paham jangkauan dan resiko dari ide bisnis rancanganmu ?
Dititik ini muncul sebuah poin bahwa akan penting membatasi jangkauan bisnis pada lingkup yang mampu kamu handle, misalnya menargetkan bisnis pertama kali dalam jangkauan dalam kota.
Dengan begitu sebuah resiko bisnis juga akan terbatasi dan tidak meluas kemana-mana sampai nanti pengalaman bisnis kamu mampu mengcover area yang lebih luas.
Petakan dan targetkan area bisnis untuk masa awal, contohnya kamu ingin mulai bisnis parfum maka buatlah identitas dari kota kamu tinggal dan area pemasarannya dalam kota dulu sampai nantinya pengalaman akan menuntun kamu ke lingkup yang lebih luas.
6. Punya Koneksi Relasi ?
Tidak bisa dipungkiri kalau sebuah bisnis harus memiliki relasi dalam semua bentuk tidak terkecuali modal, teman, pelaku bisnis sebidang bahkan target pasar.
Disinilah kendala terbesar jika memutuskan untuk menjalankan bisnis langsung setelah lulus kuliah, mencari relasi akan sangat sulit.
Permasalahan tersebut pasti muncul karena salah satu tuntutan dalam mengelola bisnis adalah publik speaking yang baik.
7. Bagaimana Caramu Berbicara ke Publik ?
Melanjutkan poin nomor 6, karena sebenarnya antara poin 6 dan 7 saling berhubungan satu sama lain. Mulai merintis sebuah bisnis artinya mau tidak mau kamu harus belajar mengontrol dan cara bicara ke publik dengan baik bukan asal njeplak.
Secara singkat, publik speaking yang baik adalah kamu harus bisa menyesuaikan dan mengimbangi materi pembicaraan lawan bicaramu, karena itu tuntutan perbendaharaan kata dan gestur harus bisa dikontrol.
Jujur kemampuan ini tidak mudah untuk dilakukan, kalau kamu memulai bisnis setelah kuliah pasti sudah dapat pelatihan khusus kemampuan ini. Tapi kalau dari lulus sekolah menengah, kamu harus menghilangkan ego untuk belajar keras.
8. Kualitas Problem Solving
Poin terakhir tidak lain adalah kemampuan untuk berpikir penyelesaian sebuah masalah. Di semua jenis bisnis dari yang kecil sampai besar, kemampuan problem solving harus dimiliki dan bersanding dengan kemampuan bersabar di poin pertama.
Sabar dalam menyelesaikan masalah hanya dapat dipelajari dengan terjun langsung di dunia bisnis dan menjumpai masalah itu sendiri.
Buat kamu yang memilih untuk langsung berbisnis tanpa kuliah, kamu punya keuntungan karena bisa belajar hal ini langsung dari lapangan. Tapi ya itu tidak akan mudah dalam setahun dua tahun, minimal lima tahun barulah kamu akan paham artinya bersabar dalam menghadapi masalah.
Jadi Pilih Bisnis atau Kuliah ?
Jadi harus pilih mulai bisnis atau kuliah dulu ? Kalau bisa Mas Topik akan menjawab untuk melakukan keduanya secara bersamaan, tapi faktanya banyak sekali perimeter yang harus diperkuat termasuk modal dan relasi.Kalau untuk kedepannya Mas Topik akan menyarankan langsung terjun di bisnis setelah lulus sekolah, tapi kamu sebelumnya harus bersekolah di kejuruan yang mengutamakan melatih skill serta kemampuan kasar.