Begini Alasan Kenapa Pesawat Tidak Terbang Pada Jalur Lurus
Ada salah satu hal menarik untuk di ulas tentang pesawat terbang dan jalurnya. Buat kamu nih yang mengaku traveller yang sering menggunakan pesawat, apa sudah tau kenapa pesawat tidak terbang pada jalur lurus saja agar lebih cepat sampai ke bandara tujuan ?
Tentu kamu penasaran kan alasannya kenapa pesawat terbang tidak melewati jalur lurus seperti yang digaris pada peta dalam perjalanan dan malah mengambil rute melengkung atau melewati beberapa negara dahulu.
Kalau kamu melihat pada radar maka nanti jalur pesawat akan terlihat seperti mengambil rute melengkung seperti menghindari sesuatu dan tidak langsung lurus ke tujuan, jadi kalau kamu beranggapan bahwa pesawat itu terbang lurus dari bandara A ke bandara B itu salah besar.
Misalnya saja ambil contoh penerbangan dari Indonesia ke New York maka kamu akan singgah dulu ke beberapa negara seperti Singapura, Jepang ataupun Korea barulah kemudian mengambil jalur memutar lewat belahan bumi utara.
Padahal jika kamu melihat kembali pada peta tentunya lokasi Indonesia dan New York tidak perlu mengambil jalur bagian utara bumi karena keduanya hanya berseberangan saja. Penerbangan dengan jalur melengkung tersebut bukanlah tanpa alasan dan salah satu faktor penyebabnya yaitu karena gravitasi sehingga pesawat akan terbang dengan menghindari garis lurus.
Faktor dari Penerbangan dan Gravitasi
Pada dasarnya kita dan semua orang sudah tau bahwa bumi tidak datar seperti yang nampak di peta melainkan dengan berbagai kontur kondisi geografis seperti adanya gunung dan lautan luasmaka dari itu jarak terdekat dalam perhitungan penerbangan bukanlah seperti dipeta tetapi mengikuti kontur bumi yang mudah dilewati.
Kemudian lanjut ke kontur bumi yang bulat hampir oval dengan garis lingkar tengah bumi yang sedikit menonjol keluar membuat perhitungan matematika penerbangan tidak semudah mengitung ada garis lurus.
Dengan bentuk bumi yang seperti ini maka penerbangan rute melengkung ke arah kutub akan membuat jarak lebih dekat daripada terbang dalam garis lurus mengikuti lengkungan bumi di khatulistiwa yang lebarnya membuatjarak semakin jauh.
Contoh garis rute penerbangan berikutya misalkan dari Vancouver, Kanada menuju ke kota Paris, Perancis dengan sudut 49 derajat utara justru memiliki jarak terdekat melalui Greenland dengan sudut 68 derajat utara karena jika dipaksakan lurus mengikuti sudut 49 derajat maka pesawat akan dihadapkan Samudra Atlantik Utara tanpa daratan yang bisa dijangkau.
Bayangkan jika dalam kondisi penerbangan lurus tanpa bertemu daratan dan terjadi troubel pada mekanisme mesin, maka jatuh dilautan tidak bisa dihindari, berbeda jika lewat Greenlan dengan beberapa wilayah daratan yang berdekatan maka jika ada troubel pesawat bisa langsung didaratkan pada area luas dan korban jiwa bisa dihindari.
Hambatan Kondisi Cuaca Ketika Penerbangan
Faktor berikutnya yang sangat diperhitungkan yaitu kondisi cuaca dan bukan rute tercepat, seperti contoh diatas rute tercepat akan melewati lautan samudra dan tentu cuaca sangat tidak bisa diperhitungkan, angin kencang dan badai bisa muncul sewaktu-waktu, tetapi dengan melewati Greenland maka sensor dan pengukuran cuaca bisa lebih akuran dan diperhitungkan.
Perlu kamu tau bahwa kekuatan hembusan angin paling ekstrem ada pada wilayah Atlantik maka dari itu pilot sering memilih untuk terbang 100 km lebih utara atau lebih Selatan dari Atlantik untuk menghindari resiko munculnya awan cumulonimbus sebagai pemicu badai.
Faktor Area Dilarang Terbang
Kondisi keamanan sebuah negaradi seluruh dunia tidaklah sama maka dari itu penerbangan harus menghindari kawasan udara yang menjadi daerah teritori militer ataupun menghindari zona konflik degan tujuan penerbangn tetap aman, karena itulah yang menjadi prioritas yaitu rute aman terbang walaupun lebih jauh dan bukanlah rute terpendek.
Tarif Penerbangan Setiap Negara
Perhitungan berikutnya yang menjadi alasan kenapa pesawat menghindari terbang lurus yaitu karena Air Navigation Charge atau tarif yang harus dibayar maskapai untuk terbang melalui kawasan udara di suatu negara tertentu berbeda-beda.
Jadi maskapai akan sangat memperhitungkan tarif ruang udara pada beberapa negara yang dilewati sehingga bisa menekan cost, apabila memaksa untuk terbang lurus bisa jadi mau tak mau harus melewati beberapa ruang udara dengan tarif yang sangat tinggi.
Karena faktor faktor tersebutlah pesawat sangat menghindari penerbangan garis lurus, prioritas penerbangan yang utama bukanlah agar cepat sampai melainkan melihat dari sisi keamanan, respon masalah teknis, cuaca serta perhitungan cost ruang udara paling rendah. Semoga bermanfaat.
Tentu kamu penasaran kan alasannya kenapa pesawat terbang tidak melewati jalur lurus seperti yang digaris pada peta dalam perjalanan dan malah mengambil rute melengkung atau melewati beberapa negara dahulu.
Pesawat Terbang Memang Tidak Mengambil Jalur Lurus
Kalau kamu melihat pada radar maka nanti jalur pesawat akan terlihat seperti mengambil rute melengkung seperti menghindari sesuatu dan tidak langsung lurus ke tujuan, jadi kalau kamu beranggapan bahwa pesawat itu terbang lurus dari bandara A ke bandara B itu salah besar.
Misalnya saja ambil contoh penerbangan dari Indonesia ke New York maka kamu akan singgah dulu ke beberapa negara seperti Singapura, Jepang ataupun Korea barulah kemudian mengambil jalur memutar lewat belahan bumi utara.
Padahal jika kamu melihat kembali pada peta tentunya lokasi Indonesia dan New York tidak perlu mengambil jalur bagian utara bumi karena keduanya hanya berseberangan saja. Penerbangan dengan jalur melengkung tersebut bukanlah tanpa alasan dan salah satu faktor penyebabnya yaitu karena gravitasi sehingga pesawat akan terbang dengan menghindari garis lurus.
Faktor dari Penerbangan dan Gravitasi
Pada dasarnya kita dan semua orang sudah tau bahwa bumi tidak datar seperti yang nampak di peta melainkan dengan berbagai kontur kondisi geografis seperti adanya gunung dan lautan luasmaka dari itu jarak terdekat dalam perhitungan penerbangan bukanlah seperti dipeta tetapi mengikuti kontur bumi yang mudah dilewati.
Kemudian lanjut ke kontur bumi yang bulat hampir oval dengan garis lingkar tengah bumi yang sedikit menonjol keluar membuat perhitungan matematika penerbangan tidak semudah mengitung ada garis lurus.
Dengan bentuk bumi yang seperti ini maka penerbangan rute melengkung ke arah kutub akan membuat jarak lebih dekat daripada terbang dalam garis lurus mengikuti lengkungan bumi di khatulistiwa yang lebarnya membuatjarak semakin jauh.
Contoh garis rute penerbangan berikutya misalkan dari Vancouver, Kanada menuju ke kota Paris, Perancis dengan sudut 49 derajat utara justru memiliki jarak terdekat melalui Greenland dengan sudut 68 derajat utara karena jika dipaksakan lurus mengikuti sudut 49 derajat maka pesawat akan dihadapkan Samudra Atlantik Utara tanpa daratan yang bisa dijangkau.
Bayangkan jika dalam kondisi penerbangan lurus tanpa bertemu daratan dan terjadi troubel pada mekanisme mesin, maka jatuh dilautan tidak bisa dihindari, berbeda jika lewat Greenlan dengan beberapa wilayah daratan yang berdekatan maka jika ada troubel pesawat bisa langsung didaratkan pada area luas dan korban jiwa bisa dihindari.
Hambatan Kondisi Cuaca Ketika Penerbangan
Faktor berikutnya yang sangat diperhitungkan yaitu kondisi cuaca dan bukan rute tercepat, seperti contoh diatas rute tercepat akan melewati lautan samudra dan tentu cuaca sangat tidak bisa diperhitungkan, angin kencang dan badai bisa muncul sewaktu-waktu, tetapi dengan melewati Greenland maka sensor dan pengukuran cuaca bisa lebih akuran dan diperhitungkan.
Perlu kamu tau bahwa kekuatan hembusan angin paling ekstrem ada pada wilayah Atlantik maka dari itu pilot sering memilih untuk terbang 100 km lebih utara atau lebih Selatan dari Atlantik untuk menghindari resiko munculnya awan cumulonimbus sebagai pemicu badai.
Faktor Area Dilarang Terbang
Kondisi keamanan sebuah negaradi seluruh dunia tidaklah sama maka dari itu penerbangan harus menghindari kawasan udara yang menjadi daerah teritori militer ataupun menghindari zona konflik degan tujuan penerbangn tetap aman, karena itulah yang menjadi prioritas yaitu rute aman terbang walaupun lebih jauh dan bukanlah rute terpendek.
Tarif Penerbangan Setiap Negara
Perhitungan berikutnya yang menjadi alasan kenapa pesawat menghindari terbang lurus yaitu karena Air Navigation Charge atau tarif yang harus dibayar maskapai untuk terbang melalui kawasan udara di suatu negara tertentu berbeda-beda.
Jadi maskapai akan sangat memperhitungkan tarif ruang udara pada beberapa negara yang dilewati sehingga bisa menekan cost, apabila memaksa untuk terbang lurus bisa jadi mau tak mau harus melewati beberapa ruang udara dengan tarif yang sangat tinggi.
Karena faktor faktor tersebutlah pesawat sangat menghindari penerbangan garis lurus, prioritas penerbangan yang utama bukanlah agar cepat sampai melainkan melihat dari sisi keamanan, respon masalah teknis, cuaca serta perhitungan cost ruang udara paling rendah. Semoga bermanfaat.