Contoh Kesalahan Finansial Yang Harus Dihindari Agar Punya Pondasi Keuangan Kuat
Ketika mengatur keuangan, pasti akan ada beberapa contoh kesalahan finansial yang muncul dan kesalahan tersebut harus dihindari. Mas Topik akan mengulas beberapa contoh kesalahan finansial yang sebaiknya tidak dilakukan oleh anak muda dengan status masih mandiri atau mereka yang sudah berkeluarga.
Kesalahan finansial ini akan bisa menimbulkan efek negatif ketika sudah menikah karena persoalan keuangan akan lebih kacau, begitu juga pada keuangan remaja di masa konsumtif seperti ini banyak sekali terjadi kesalahan financial hingga membuat keuangannya menjadi tidak sehat.
Kesalahan finansial ini akan bisa menimbulkan efek negatif ketika sudah menikah karena persoalan keuangan akan lebih kacau, begitu juga pada keuangan remaja di masa konsumtif seperti ini banyak sekali terjadi kesalahan financial hingga membuat keuangannya menjadi tidak sehat.
Masalah dari pengaturan finansial ini butuh rencana dan keputusan yang matang, hal ini tentu bukan hanya soal masa depan tapi bagaimana mengelola keuangan tiap waktunya agar bisa terhindar dari kecemasan keuangan yang bisa muncul sewaktu-waktu. Kebiasaan Anak Muda Bikin Boros.
1. Boros Membelanjakan Penghasilan Secara Berlebihan
Kesalahan finansial pertama yang sering terjadi kasusnya dan sangat mudah untuk diidentifikasi yaitu menggunakan keuangan untuk berbelanja di luar kapasitas penghasilan sehingga imbasnya penghasilan berapapun akan selalu terasa kurang dan akan menjadikan utang sebagai sebuah kebutuhan.
Perihal ini akan menjadi lebih parah ketika orang tersebut mendapatkan fasilitas kartu kredit atau kemudahan untuk meminjam uang dan digunakan hanya untuk untuk membeli sesuatu di luar kapabilitas finansialnya kemudian akibat yang ditimbulkan pasti tentang terjerat hutang yang menumpuk.
Kesalahan seperti ini harus disadari segera mungkin dan harus dihindari dengan membuat anggaran yang realistis kemudian berusaha untuk menaatinya agar memiliki kondisi keuangan sehat dan bisa bertahan di masa sulit. Cara Menghindari Kesalahan Anggaran.
2. Menganggap Remeh Menabung
Mungkin pemikiran menabung itu tidak penting akan muncul di kalangan orang orang yang berpikir "hidup itu harus dinikmati" sehingga akhirnya menggunakan semua penghasilannnya untuk membeli kesenangan tersebut.
Contoh Kesalahan Finansial Yang Harus Dihindari
Maka dari itu agar tidak terjadi stres finansial dan bisa membantu kamu untuk memiliki kendali atas kondisi keuangan ada beberapa contoh kesalahan finansial yang harus kamu tau dan usahakan untuk di hindari dari sekarang.1. Boros Membelanjakan Penghasilan Secara Berlebihan
Kesalahan finansial pertama yang sering terjadi kasusnya dan sangat mudah untuk diidentifikasi yaitu menggunakan keuangan untuk berbelanja di luar kapasitas penghasilan sehingga imbasnya penghasilan berapapun akan selalu terasa kurang dan akan menjadikan utang sebagai sebuah kebutuhan.
Perihal ini akan menjadi lebih parah ketika orang tersebut mendapatkan fasilitas kartu kredit atau kemudahan untuk meminjam uang dan digunakan hanya untuk untuk membeli sesuatu di luar kapabilitas finansialnya kemudian akibat yang ditimbulkan pasti tentang terjerat hutang yang menumpuk.
Kesalahan seperti ini harus disadari segera mungkin dan harus dihindari dengan membuat anggaran yang realistis kemudian berusaha untuk menaatinya agar memiliki kondisi keuangan sehat dan bisa bertahan di masa sulit. Cara Menghindari Kesalahan Anggaran.
2. Menganggap Remeh Menabung
Mungkin pemikiran menabung itu tidak penting akan muncul di kalangan orang orang yang berpikir "hidup itu harus dinikmati" sehingga akhirnya menggunakan semua penghasilannnya untuk membeli kesenangan tersebut.
Okelah, kalau misalnya bicara tentang inflasi maka menabung ini menjadi kurang berguna, tapi perlu dipahami kalau menabung itu langkah awal sebelum investasi, jadi menabung sampai jumlah uang tertentu barulah uang tersebut dibelikan instrumen investasi, bukan semerta-merta langsung punya aset investasi untuk hari tua.
Paling penting yang harus menjadi tujuan menabung salah satunya yaitu untuk mempersiapkan dana darurat, dan kenyataannya orang-orang yang tidak punya persiapan dana darurat akan mengalami kebigungan ketika dihadapkan dengan permasalahan keuangan mendadak. Cara Memilih Aplikasi Transaksi Saham.
3. Memilih Tempat Tinggal Mahal Hanya Untuk Gengsi
Contoh Kesalahan finansial yang paling fatal mungkin karena memilih tempat tinggal dilingkungan yang mahal atau yang butuh keuangan besar hanya untuk gengsi agar dipandang mampu oleh orang lain.
Hal ini salah fatal, tempat tinggal seharusnya menyesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada, kalau bisa urusan tempat tinggal ini hanya maksimal 30% dari penghasilan bulanan, kalau mau tinggal ditempat yang mahal maka gajimu harus besar dulu.
Urusan tempat tinggal ini bukan hanya satu dua hari melainkan selama masih hidup, dengan tagihan hunian yang tinggi maka kondisi keuangan akan cepat habis dan keropos jika memaksakan tinggal di sebuah hunian yang di luar kapabilitas, jadi kalau bisa 30% dari penghasilan untuk masalah tempat tinggal, 30% untuk ditabung dan sisanya untuk hidup.
4. Fomo Berinvestasi Karena Tertarik Keuntungan Besar Saja
Berinvestasi dengan uang tabung memang penting, tapi ada aturan yang harus di taati juga jangan sampai FOMO atau justru serakah mengambil semua resiko yang ada demi mendapatkan keuntungan besar. Perlu diketahui kalau di dunia investasi itu instrumen yang menawarkan tingkat keuntungan besar artinya punya resikonya yang besar pula.
Dalam berinvestasi jangan sampai mengambil risiko besar karena putus asa hanya untuk mendapatkan solusi cepat menyelesaikan masalah finansial pribadi, investasi harus paham bagaimana fluktuasinya dan juga menarget keuntungan stabil setiap periodenya.
5. Terlalu Cepat Mencairkan Dana Pensiun
Untuk Anda yang sudah punya tabungan dana pensiun lebih baik jangan mencairkannya terlalu cepat walaupun terasa uang tersebut bisa mampu meringankan atau menyelesaikan masalah yang ada.
Pencairan dana pensiun yang terlalu awak sering memberikan penalti yang cukup berat mulai dari kerugian dari jumlah uang dan juga kamu sudah kehilangan tabungan untuk masa tua nantinya.
6. Tidak Tertarik Asuransi Jiwa
Jadi begini, cara kerja perusahaan asuransi jiwa itu tidak berjalan seperti badan amal dan perusahaan tersebut akan menetapkan premi berdasarkan risiko pembayaran yang dipilih. Jadi saran saja jangan menganggap asuransi jiwa tidak penting, mulai saja di usia 30 an atau lebih cepat akan lebih baik.
Semua orang pasti berdoa yang terbaik agar selalu sehat sampai tua nanti, tapi dengan asuransi jiwa paling tidak ada dana yang sudah dipersiapkan jika terjadi masalah yang tidak di inginkan, tapi memilih asuransi jiwa yang bagus juga harus dilakukan, kalau bisa pilihlah asuransi jiwa yang di masa akhirnya bisa dicairkan atau proses klaimnya mudah. Tapi yang pasti persoalan untuk ikut asuransi jiwa atau tidak itu harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu.
7. Tidak Mengatur Surat Wasiat
Kali ini khusus kamu yang sudah menjadi kepala keluarga atau sudah memiliki keluarga maka jangan menyepelekan surat wasiat, tujuannya sederhana saja kalau ternyata terjadi sesuatu dengan kamu sendiri maka keluarga ada yang memegang kendaliaset ditinggalkan.
Kesalahan finansial tidak mengatur surat wasiat ini memang tidak terlihat langsung imbasnya, tapi sangat mungkin menyulut perselisihan antar anak dan keturunan dari keluarga maka sebisa mungkin hal seperti ini harus dihindari.
8. Tidak Memahami Pola Keuangan Pribadi
Jadi diantara kesalahan finansial yang lain, mungkin tidak bisa memahami pola keuangan pribadi ini menjadi yang paling fatal, karena bisanya melakukan rencana finansial dan tabungan haruslah dari sini.
Jika kamu tidak paham pola keuangan atau kondisi finansial pribadi maka efeknya akan mudah terbawa arus kesalahan penggunaan keuangan, sering ikut ikutan belanja yang tidak penting atau bahkan hanya bepergian menghabiskan uang.
Kamu harus paham betul pola keuangan pribadi kamu dengan membuat perencanaan keuangan kemudian mentaatinya, jangan sering pemborosan makan diluar tapi ada waktu-waktu tertentu yang mungkin bosan dirumah bisa memilih makan diluar untuk mencari suasana segar yang baru.
Jujurlah pada kondisi keuangan diri sendiri, kalau memang sedang mengalami kesulitan secara finansial ya bersabarlah dan tetap berusaha mencari penyelesaiannya, dan ketika kondisi finansial sudah membaik barulah akumulasikan untuk menabung dan sebagainya.
9. Suka Kredit Barang Yang Kurang Fungsional
Berikutnya mungkin yang juga sering terjadi yaitu suka membeli barang dengan cara kredit tapi barang tersebut memiliki nilai fungsional jauh lebih besar daripada yang kita butuhkan sehingga harga barang pun menjadi lebih mahal dan fungsi tersebut tidak termanfaatkan.
Contohnya begini, ketika akan beli smartphone misalnya, sekarang kan sudah sangat mudah dengan cara kredit, lalu kita memutuskan untuk membeli smartphone yang lebih mahal daripada yang kita butuhkan hanya karena agar terlihat keren sehingga biaya angsuran tiap bulannya akan lebih besar, dan disisi lain jika kita beli smartphone yang sesuai kebutuhan misal untuk konektivitas dan fungsi harian bisa langsung dengan cara cash.
Kondisi seperti ini akan menumpuk dan terus menumpukkan hutang angsuran yang kita miliki dan di suatu titik nanti keuangan akan rapuh karena setiap penghasilan yang masuk harus habis hanya karena cicilan cicilan seperti ini.
Penutup
Ada banyak contoh kesalahan finansial yang bisa terjadi dalam mengelola keuangan, tapi sebagian besar faktor penyebabnya karena hanya mengejar kesenangan saja tanpa mempersiapkan dan merencanakan pengaturan keuangan. Jadi cobalah untuk menghindari kesalahan-kesalahan keuangan tersebut.
Paling penting yang harus menjadi tujuan menabung salah satunya yaitu untuk mempersiapkan dana darurat, dan kenyataannya orang-orang yang tidak punya persiapan dana darurat akan mengalami kebigungan ketika dihadapkan dengan permasalahan keuangan mendadak. Cara Memilih Aplikasi Transaksi Saham.
3. Memilih Tempat Tinggal Mahal Hanya Untuk Gengsi
Contoh Kesalahan finansial yang paling fatal mungkin karena memilih tempat tinggal dilingkungan yang mahal atau yang butuh keuangan besar hanya untuk gengsi agar dipandang mampu oleh orang lain.
Hal ini salah fatal, tempat tinggal seharusnya menyesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada, kalau bisa urusan tempat tinggal ini hanya maksimal 30% dari penghasilan bulanan, kalau mau tinggal ditempat yang mahal maka gajimu harus besar dulu.
Urusan tempat tinggal ini bukan hanya satu dua hari melainkan selama masih hidup, dengan tagihan hunian yang tinggi maka kondisi keuangan akan cepat habis dan keropos jika memaksakan tinggal di sebuah hunian yang di luar kapabilitas, jadi kalau bisa 30% dari penghasilan untuk masalah tempat tinggal, 30% untuk ditabung dan sisanya untuk hidup.
4. Fomo Berinvestasi Karena Tertarik Keuntungan Besar Saja
Berinvestasi dengan uang tabung memang penting, tapi ada aturan yang harus di taati juga jangan sampai FOMO atau justru serakah mengambil semua resiko yang ada demi mendapatkan keuntungan besar. Perlu diketahui kalau di dunia investasi itu instrumen yang menawarkan tingkat keuntungan besar artinya punya resikonya yang besar pula.
Dalam berinvestasi jangan sampai mengambil risiko besar karena putus asa hanya untuk mendapatkan solusi cepat menyelesaikan masalah finansial pribadi, investasi harus paham bagaimana fluktuasinya dan juga menarget keuntungan stabil setiap periodenya.
5. Terlalu Cepat Mencairkan Dana Pensiun
Untuk Anda yang sudah punya tabungan dana pensiun lebih baik jangan mencairkannya terlalu cepat walaupun terasa uang tersebut bisa mampu meringankan atau menyelesaikan masalah yang ada.
Pencairan dana pensiun yang terlalu awak sering memberikan penalti yang cukup berat mulai dari kerugian dari jumlah uang dan juga kamu sudah kehilangan tabungan untuk masa tua nantinya.
6. Tidak Tertarik Asuransi Jiwa
Jadi begini, cara kerja perusahaan asuransi jiwa itu tidak berjalan seperti badan amal dan perusahaan tersebut akan menetapkan premi berdasarkan risiko pembayaran yang dipilih. Jadi saran saja jangan menganggap asuransi jiwa tidak penting, mulai saja di usia 30 an atau lebih cepat akan lebih baik.
Semua orang pasti berdoa yang terbaik agar selalu sehat sampai tua nanti, tapi dengan asuransi jiwa paling tidak ada dana yang sudah dipersiapkan jika terjadi masalah yang tidak di inginkan, tapi memilih asuransi jiwa yang bagus juga harus dilakukan, kalau bisa pilihlah asuransi jiwa yang di masa akhirnya bisa dicairkan atau proses klaimnya mudah. Tapi yang pasti persoalan untuk ikut asuransi jiwa atau tidak itu harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu.
7. Tidak Mengatur Surat Wasiat
Kali ini khusus kamu yang sudah menjadi kepala keluarga atau sudah memiliki keluarga maka jangan menyepelekan surat wasiat, tujuannya sederhana saja kalau ternyata terjadi sesuatu dengan kamu sendiri maka keluarga ada yang memegang kendaliaset ditinggalkan.
Kesalahan finansial tidak mengatur surat wasiat ini memang tidak terlihat langsung imbasnya, tapi sangat mungkin menyulut perselisihan antar anak dan keturunan dari keluarga maka sebisa mungkin hal seperti ini harus dihindari.
8. Tidak Memahami Pola Keuangan Pribadi
Jadi diantara kesalahan finansial yang lain, mungkin tidak bisa memahami pola keuangan pribadi ini menjadi yang paling fatal, karena bisanya melakukan rencana finansial dan tabungan haruslah dari sini.
Jika kamu tidak paham pola keuangan atau kondisi finansial pribadi maka efeknya akan mudah terbawa arus kesalahan penggunaan keuangan, sering ikut ikutan belanja yang tidak penting atau bahkan hanya bepergian menghabiskan uang.
Kamu harus paham betul pola keuangan pribadi kamu dengan membuat perencanaan keuangan kemudian mentaatinya, jangan sering pemborosan makan diluar tapi ada waktu-waktu tertentu yang mungkin bosan dirumah bisa memilih makan diluar untuk mencari suasana segar yang baru.
Jujurlah pada kondisi keuangan diri sendiri, kalau memang sedang mengalami kesulitan secara finansial ya bersabarlah dan tetap berusaha mencari penyelesaiannya, dan ketika kondisi finansial sudah membaik barulah akumulasikan untuk menabung dan sebagainya.
9. Suka Kredit Barang Yang Kurang Fungsional
Berikutnya mungkin yang juga sering terjadi yaitu suka membeli barang dengan cara kredit tapi barang tersebut memiliki nilai fungsional jauh lebih besar daripada yang kita butuhkan sehingga harga barang pun menjadi lebih mahal dan fungsi tersebut tidak termanfaatkan.
Contohnya begini, ketika akan beli smartphone misalnya, sekarang kan sudah sangat mudah dengan cara kredit, lalu kita memutuskan untuk membeli smartphone yang lebih mahal daripada yang kita butuhkan hanya karena agar terlihat keren sehingga biaya angsuran tiap bulannya akan lebih besar, dan disisi lain jika kita beli smartphone yang sesuai kebutuhan misal untuk konektivitas dan fungsi harian bisa langsung dengan cara cash.
Kondisi seperti ini akan menumpuk dan terus menumpukkan hutang angsuran yang kita miliki dan di suatu titik nanti keuangan akan rapuh karena setiap penghasilan yang masuk harus habis hanya karena cicilan cicilan seperti ini.
Penutup
Ada banyak contoh kesalahan finansial yang bisa terjadi dalam mengelola keuangan, tapi sebagian besar faktor penyebabnya karena hanya mengejar kesenangan saja tanpa mempersiapkan dan merencanakan pengaturan keuangan. Jadi cobalah untuk menghindari kesalahan-kesalahan keuangan tersebut.